Advertisment

Selasa, 19 Mei 2009

UNTUKMU SAUDARIKU

SEBUAH RENUNGAN PELIPUR LARA


Ikwani wa akwatifillah… .
Ketika kita mampu mengatasi persoalan yang timbul dalam kehidupan kita sehari hari, maka kita dapat segera menyelesaikan persoalan yang lain, terkadang cara penyelesaian yang kita gunakan tidak sama dengan cara orang lain menyelesaikan persoalan, karena persoalan yang timbul dalam kehidupan sehari hari tidaklah sama dengan persoalan yang kita hadapi ketika kita sedang menghadapi beberapa lembar kertas diatas sebuah meja dalam kelas di sebuah gedung bernama sekolahan.

Terkadang kita gagal tapi sering kali kita berhasil… . sanggupkah kita menghadapi kegagalan yang lebih kecil dari keberhasilan itu….?

Ikwani wa akwatifillah… .… .
Ketika kita tidak mampu mengatasi persoalan yang timbul dalam kehidupan kita sehari hari, maka persoalan yang lain sudah menunggu dan semakin banyak persoalan yang kita hadapi, walaupun terkadang cara penyelesaian yang kita gunakan sama persis dengan cara orang lain menyelesaikan soal, padahal soal yang timbul dalam kehidupan sehari hari sama persis dengan soal yang kita hadapi ketika kita sedang menghadapi beberapa lembar kertas diatas sebuah meja dalam kelas di sebuah gedung bernama sekolahan.

Terkadang kita berhasil tapi sering kali kita gagal… . sanggupkah kita menghadapi keberhasilan yang lebih kecil dari kegagalan itu….?

Sanggupkah kita meredam kemarahan kita sampai batas waktu yang ditentukan… .? mungkin jawabannya adalah sanggup, tetapi bagaimana jika waktu yang ditentukan itu tidak kita ketahui… .? Terkadang kita tak mampu meredam kemarahan yang sudah lama kita pendam padahal waktu yang ditentukan sudah hampir tiba.

Ada suatu cerita dari negeri dongeng, sebuah persahabatan yang sudah lama terjalin tanpa ada suatu persoalan yang membuat hati terluka, tapi ketika saatnya berpisah kenapa tiba - tiba terucap perkataan yang kurang baik... .? dan tahukah kalian ternyata perkataan yang kurang baik itu sangat membekas dihati sahabatnya tersebut, sia - sia... .? ya itulah jawabannya, persahabatan yang begitu lama ternodai hanya dengan sebuah kata, ada kata pepatah "gara - gara nila setitik rusak susu sebelanga".

Ikwani wa akwatifillah… .
Terkadang kita marah hanya dengan persoalan kecil, tetapi kemarahan kita lebih besar dari persoalan yang kecil itu, hanya disebabkan datangnya persoalan itu tidak tepat waktu. Karena pada waktu itu hati kita sedang pingin marah… .

Terkadang kita marah hanya dengan persoalan biasa – biasa saja… .tetapi kemarahan kita sama dengan (sepadan) persoalan yang biasa biasa itu… .

Terkadang kita marah karena persoalan yang besar, tetapi kemarahan kita lebih kecil dari persoalan yang besar itu, hanya disebabkan datangnya persoalan itu tepat waktu. Karena pada waktu itu hati kita sedang gembira… .

Tapi apa jawabannya jika kita disakiti oleh orang yang sebenarnya kita bersimpati padanya, padahal pada waktu itu hati kita sedang pingin marah (banyak masalah). Masihkah kita bisa tersenyum… .? semoga jawabannya adalah ya, saya sanggup.

Ikwani wa akwatifillah.
Begitu mudahkah lidah kita mengucapkan kata – kata yang dapat melukai hati orang lain… .?
Begitu mudahkah kita melakukan perbuatan perbuatan yang dapat melukai hati orang lain… .?
Marilah kita renungkan bersama.
Dan semoga kita dapat menjadikan itu semua sebagai pelajaran agar jangan sampai kejadian kejadian yang kurang baik dimasa lalu terulang kembali, walaupun hanya sekedar ucapan ”Maybelin” (Nyebelin)

Penulis juga berpesan bagi yang tersakiti hatinya agar menghadapi semua itu dengan lapang dada dan cobalah untuk mencari solusi lain untuk menghadapi persoalan, jangan selalu menjadikan marah untuk menyelesaikan persoalan, karena marah terkadang tidak menyelesaikan masalah tapi malah menimbulkan masalah baru. dan marilah kita berharap semoga sakit yang kita derita akan menghapus dosa – dosa kita. amin